Cari Blog Ini

Selasa, 24 Desember 2019

Asiyah binti Muzahim Radhiyallahu Anha


Wanita Mulia Istri Firaun Yang Dijamin Masuk Surga

Asiyah binti Muzahim bin Ubaiduddayyan bin Walind Radhiyallahu Anha merupakan wanita yang dijamin akan masuk surga. Dia adalah satu dari empat wanita yang dijamin masuk surga dan memiliki kedudukan tinggi di mata Allah.

عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمَلَ مِنَ الرِّجَالِ كَثِيرٌ وَلَمْ يَكْمُلْ مِنْ النِّسَاءِ إِلَّا آسِيَةُ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ وَمَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ وَإِنَّ فَضْلَ عَائِشَةَ عَلَى النِّسَاءِ كَفَضْلِ الثَّرِيدِ عَلَى سَائِرِ الطَّعَامِ. (رواه البخاري ومسلم(
Abu Musa Radhiyallahu Anhu berkata: “Dari lelaki banyak yang sempurna, dan dari wanita tidak sempurna kecuali Asiyah istri Fir’aun dan Maryam Binti Imran Alaihis Salam sedang kelebihan ‘Aisyah dari lain-lain wanita bagaikan kelebihan tsarid (roti kuah) dari lain-lain makanan.”
"Pemuka wanita ahli surga ada empat. Ia adalah Maryam binti Imran, Fatimah binti Rasulullah Shollallahu Alaihi Wasallam, Khadijah binti Khawailid Radhiyallahu Anha dan Asiyah Radhiyallahu Anha." (HR. Hakim dan Muslim)."
Dari Anas Radhiyallahu Anhu  bahwasannya Nabi Shollallahu Alaihi Wasallam  bersabda, “Cukup bagimu dari para wanita di seluruh alam ini (empat wanita saja), yakni Maryam putri Imran, Khadijah binti Khuwailid Radhiyallahu Anhu, Fathimah binti Muhammad Radhiyallahu Anhu, dan Asiyah istri Fir’aun.” (HR. At-Tirmidzi)
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ خَطَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْأَرْضِ أَرْبَعَةَ خُطُوطٍ قَالَ تَدْرُونَ مَا هَذَا فَقَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْضَلُ نِسَاءِ أَهْلِ الْجَنَّةِ خَدِيجَةُ بِنْتُ خُوَيْلِدٍ وَفَاطِمَةُ بِنْتُ مُحَمَّدٍ وَآسِيَةُ بِنْتُ مُزَاحِمٍ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ وَمَرْيَمُ ابْنَةُ عِمْرَانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُنَّ أَجْمَعِينَ رواه أحمد .
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma ia berkata, Rasulullah Shollallahu Alaihi Wasallam menggariskan empat garisan di tanah. Lalu beliau bersabda, “Apakah kalian tahu apa ini?” Para sahabat menjawab, “Allah dan Utusan Nya yang paling tahu.” Lalu Rasulullah Shollallahu Alaihi Wasallam  bersabda, “Wanita penduduk surga yang paling utama adalah khadijah binti Khuwailid Radhiyallahu Anha, Fathimah binti Muhammad Radhiyallahu Anha, Asiyah binti Muzahim; istri Fir’aun, dan Maryam binti Imran, semoga Allah meridhai mereka semuanya.” (HR. Ahmad)

Budi Pekerti, Kecantikan dan Pernikahannya
Asiyah binti Muzahim Radhiyallahu Anha merupakan istri raja Fir'aun La’natullah. Meski sang suami merupakan seorang yang terkenal sangat jahat dan kejam, Asiyah Radhiyallahu Anha adalah sosok yang sabar, sopan, santun juga penuh kemuliaan. Ia adalah seorang wanita dengan budi pekerti luhur, penyayang dan penuh keteguhan untuk senantiasa berada di jalan yang benar.
Tak hanya cantik budi pekertinya, Asiyah Radhiyallahu Anha juga merupakan seorang wanita yang begitu cantik parasnya. Kecantikannya inilah yang membuat raja Fir'aun La’natullah bertekuk lutut padanya. Fir'aun La’natullah begitu menyayangi Asiyah dan menuruti apa yang diinginkan wanita mulia tersebut termasuk menuruti kemauan Asiyah Radhiyallahu Anha mengangkat Musa Alaihis Salam sebagai puteranya.
Seperti pengantin baru pada umumnya, awal pernikahan menjadi saat-saat yang membahagiakan. Apalagi, saat itu Asiyah Radhiyallahu Anha  menjadi istri dari seorang raja besar di zamannya. Sayang, kebahagiaan tersebut tidak berlangsung lama. Fir'aun La’natullah mengaku bahwa selain sebagai raja, ia juga merupakan Tuhan dan meminta semua rakyatnya menyembahnya.
Apa yang dikatakan Fir'aun La’natullah tentu saja membuat Asiyah Radhiyallahu Anha berat hati. Ia juga dipaksa menyembah suaminya sendiri dan mengakui bahwa sang suami adalah Tuhan. Dengan penuh kesabaran, Asiyah Radhiyallahu Anha menuruti permintaan suami walau di dalam hatinya ia sangat keberatan, tersiksa dan berontak.
Dari hari ke hari, bulan ke bulan hingga tahun ke tahun, Asiyah Radhiyallahu Anha terus bersabar menghadapi sifat buruk sang suami. Suatu ketika ia bahkan rela berkorban nyawa menghadapi perlakuan sang suami.
Keteguhan Keimanan Asiyah Radhiyallahu Anha
Telah diketahui Asiyah Radhiyallahu Anha merupakan istri dari seorang raja kuat yang tak bisa dikatakan biasa. Terkuat pada masa itu. Dimana ia adalah seorang ratu bermahkota dengan kemewahan emas dan permata yang sangat luar biasa.
Namun demi menaati perintah Allah Subhanahu Wata’ala, ia rela meninggalkan gemerlap kemewahannya itu dan menjadi seorang wanita biasa yang memiliki kesederhanaan yang tak ada tandingannya. Hingga Nabi Shollallahu Alaihi Wasallam pun menyebut-nyebut bahwa Asiyah Radhiyallahu Anha merupakan wanita paling mulia diantara wanita-wanita lainnya.
Asiyah Radhiyallahu Anha adalah wanita mulia yang memiliki keteguhan hati kuat untuk selalu beriman kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Dimana saat suaminya (Raja Firaun La’natullah) telah mengetahui bahwasanya istrinya telah beriman kepada Allah Subhanahu Wata’ala dan menghianati dengan tidak beriman kepadanya. Maka siksaan demi siksaan terus ditumpahkan raja Fir’aun La’natullah kepada istrinya tersebut. Meski sang suami menyiksanya dengan siksaan berat, ia tak pernah mau mengingkari keteguhan hatinya. Asiyah Radhiyallahu Anha selalu mengamalkan apa yang diajarkan Musa Alaihis Salam dengan baik. Ia juga hanya menyembah Allah Subhanahu Wata’ala.
Dari Abu Hurairah Radhiyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallohu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya Fir’aun La’natullah mengikat istrinya dengan besi sebanyak 4 (empat) ikatan, pada kedua tangan dan kedua kakinya. Jika ia telah meninggalkan Asiyah Radhiyallahu Anha terbelenggu maka para Malikat menaunginya," (HR. Abu Ya’la).
Imam Al-Hafidz Ibn Hajar Rahimahullah berkata, “Di antara keutamaan Asiyah istri fir’aun adalah bahwasannya ia memilih dibunuh seorang raja dan disiksa di dunia atas kenikmatan yang telah ia peroleh. Dan firasatnya kepada Nabi Musa Alaihis Salam adalah firasat yang benar ketika ia mengatakan, “(anak ini) menyejukkan pandanganku.” (Fathul Bari: 6/448)
Saat Fir'aun La’natullah mengganjarnya dengan siksaan yang bertubi-tubi atas keimanannya, Asiyah Radhiyallahu Anha berdo’a,
رَبِّ ٱبْنِ لِى عِندَكَ بَيْتًا فِى ٱلْجَنَّةِ
"Yaa Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.” (QS At-Tahrim: 11).
Namun, siapa sangka jika wanita itu begitu kuat menghadapi berbagai siksaan dan ia justru tersenyum setiap kali prajurit Firaun La’natullah menumpahkan cambuknya ke badannya. Hingga raja pun terheran-heran melihat tingkah aneh istrinya. Semua itu berkat kuasa Sang Maha Perkasa yang selalu melindunginya hingga ia kuat untuk menghadapi siksaan hingga ajal menjemputnya. Ia diangkat ke sisi-Nya dalam keadaan yang begitu sangat memilukan yaitu dengan berlumuran darah hasil siksaan yang diterimanya.
Atas keteguhan keimanannya, Asiyah Radhiyallahu Anha pun menjadi salah satu wanita mulia yang dijamin masuk surga oleh Allah Subhanahu Wata’ala. Ia telah menjadi seorang wanita dengan kedudukan sangat mulia. Ia juga merupakan seorang wanita kuat lagi tegas menentang kezhaliman Fir'aun La’natullah. Hingga Nabi Shollallahu Alaihi Wasallam pun menyebut-nyebut bahwa Asiyah Radhiyallahu Anha merupakan wanita paling mulia diantara wanita-wanita lainnya di muka bumi ini.
Demikianlah keutamaan Asiyah Istri Fir’aun, salah satu wanita yang mendapatkan gelar Radhiyallahu Anhu, orang yang diridhoi Allah Subhanahu Wata’ala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar