Wanita
Mulia Istri Firaun Yang Dijamin Masuk Surga
Asiyah
binti Muzahim bin Ubaiduddayyan
bin Walind Radhiyallahu Anha merupakan wanita yang dijamin akan masuk surga.
Dia adalah satu dari empat wanita yang dijamin masuk surga dan memiliki
kedudukan tinggi di mata Allah.
عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
كَمَلَ مِنَ الرِّجَالِ كَثِيرٌ وَلَمْ يَكْمُلْ مِنْ النِّسَاءِ إِلَّا آسِيَةُ
امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ وَمَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ وَإِنَّ فَضْلَ عَائِشَةَ عَلَى
النِّسَاءِ كَفَضْلِ الثَّرِيدِ عَلَى سَائِرِ الطَّعَامِ. (رواه البخاري ومسلم(
Abu Musa Radhiyallahu Anhu
berkata: “Dari lelaki banyak yang sempurna, dan dari wanita tidak sempurna
kecuali Asiyah istri Fir’aun dan Maryam Binti Imran Alaihis Salam sedang
kelebihan ‘Aisyah dari lain-lain wanita bagaikan kelebihan tsarid (roti kuah)
dari lain-lain makanan.”
"Pemuka
wanita ahli surga ada empat. Ia adalah Maryam binti Imran, Fatimah binti
Rasulullah Shollallahu Alaihi Wasallam, Khadijah binti Khawailid Radhiyallahu
Anha dan Asiyah Radhiyallahu Anha." (HR.
Hakim dan Muslim)."
Dari
Anas Radhiyallahu Anhu
bahwasannya Nabi Shollallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Cukup bagimu dari para wanita
di seluruh alam ini (empat wanita saja), yakni Maryam putri Imran, Khadijah
binti Khuwailid Radhiyallahu Anhu, Fathimah binti Muhammad Radhiyallahu Anhu,
dan Asiyah istri Fir’aun.” (HR. At-Tirmidzi)
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ
خَطَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْأَرْضِ
أَرْبَعَةَ خُطُوطٍ قَالَ تَدْرُونَ مَا هَذَا فَقَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ
أَعْلَمُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْضَلُ
نِسَاءِ أَهْلِ الْجَنَّةِ خَدِيجَةُ بِنْتُ خُوَيْلِدٍ وَفَاطِمَةُ بِنْتُ
مُحَمَّدٍ وَآسِيَةُ بِنْتُ مُزَاحِمٍ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ وَمَرْيَمُ ابْنَةُ
عِمْرَانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُنَّ أَجْمَعِينَ رواه أحمد .
Dari
Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma ia berkata, Rasulullah Shollallahu Alaihi
Wasallam menggariskan empat garisan di tanah. Lalu beliau bersabda, “Apakah
kalian tahu apa ini?” Para sahabat menjawab, “Allah dan Utusan Nya yang paling
tahu.” Lalu Rasulullah Shollallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Wanita penduduk surga yang paling
utama adalah khadijah binti Khuwailid Radhiyallahu Anha, Fathimah binti
Muhammad Radhiyallahu Anha, Asiyah binti Muzahim; istri Fir’aun, dan Maryam
binti Imran, semoga Allah meridhai mereka semuanya.” (HR. Ahmad)
Budi Pekerti, Kecantikan
dan Pernikahannya
Asiyah binti
Muzahim Radhiyallahu Anha merupakan istri raja Fir'aun La’natullah.
Meski sang suami merupakan seorang yang terkenal sangat jahat dan kejam, Asiyah
Radhiyallahu Anha adalah sosok yang sabar, sopan, santun juga penuh
kemuliaan. Ia adalah seorang wanita dengan budi pekerti luhur, penyayang dan
penuh keteguhan untuk senantiasa berada di jalan yang benar.
Tak hanya
cantik budi pekertinya, Asiyah Radhiyallahu Anha juga merupakan seorang
wanita yang begitu cantik parasnya. Kecantikannya inilah yang membuat raja
Fir'aun La’natullah bertekuk lutut padanya. Fir'aun La’natullah
begitu menyayangi Asiyah dan menuruti apa yang diinginkan wanita mulia tersebut
termasuk menuruti kemauan Asiyah Radhiyallahu Anha mengangkat Musa Alaihis
Salam sebagai puteranya.
Seperti
pengantin baru pada umumnya, awal pernikahan menjadi saat-saat yang
membahagiakan. Apalagi, saat itu Asiyah Radhiyallahu Anha menjadi istri dari seorang raja besar di
zamannya. Sayang, kebahagiaan tersebut tidak berlangsung lama. Fir'aun La’natullah
mengaku bahwa selain sebagai raja, ia juga merupakan Tuhan dan meminta semua
rakyatnya menyembahnya.
Apa yang
dikatakan Fir'aun La’natullah tentu saja membuat Asiyah Radhiyallahu
Anha berat hati. Ia juga dipaksa menyembah suaminya sendiri dan mengakui
bahwa sang suami adalah Tuhan. Dengan penuh kesabaran, Asiyah Radhiyallahu
Anha menuruti permintaan suami walau di dalam hatinya ia sangat keberatan,
tersiksa dan berontak.
Dari hari ke
hari, bulan ke bulan hingga tahun ke tahun, Asiyah Radhiyallahu Anha
terus bersabar menghadapi sifat buruk sang suami. Suatu ketika ia bahkan rela
berkorban nyawa menghadapi perlakuan sang suami.
Keteguhan
Keimanan Asiyah Radhiyallahu Anha
Telah diketahui Asiyah Radhiyallahu Anha merupakan
istri dari seorang raja kuat yang tak bisa dikatakan biasa. Terkuat pada masa
itu. Dimana ia adalah seorang ratu bermahkota dengan kemewahan emas dan permata
yang sangat luar biasa.
Namun demi menaati perintah Allah Subhanahu Wata’ala,
ia rela meninggalkan gemerlap kemewahannya itu dan menjadi seorang wanita biasa
yang memiliki kesederhanaan yang tak ada tandingannya. Hingga Nabi Shollallahu
Alaihi Wasallam pun menyebut-nyebut bahwa Asiyah Radhiyallahu Anha
merupakan wanita paling mulia diantara wanita-wanita lainnya.
Asiyah Radhiyallahu
Anha adalah wanita mulia yang memiliki keteguhan hati kuat untuk selalu
beriman kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Dimana saat suaminya (Raja
Firaun La’natullah) telah mengetahui bahwasanya istrinya telah beriman
kepada Allah Subhanahu Wata’ala dan menghianati dengan tidak beriman
kepadanya. Maka siksaan demi siksaan terus ditumpahkan raja Fir’aun La’natullah
kepada istrinya tersebut. Meski
sang suami menyiksanya dengan siksaan berat, ia tak pernah mau mengingkari
keteguhan hatinya. Asiyah Radhiyallahu Anha selalu mengamalkan apa yang
diajarkan Musa Alaihis Salam dengan baik. Ia juga hanya menyembah Allah Subhanahu
Wata’ala.
Dari Abu
Hurairah Radhiyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallohu 'alaihi wa
sallam bersabda, "Sesungguhnya Fir’aun La’natullah mengikat
istrinya dengan besi sebanyak 4 (empat) ikatan, pada kedua tangan dan kedua
kakinya. Jika ia telah meninggalkan Asiyah Radhiyallahu Anha terbelenggu maka
para Malikat menaunginya," (HR. Abu Ya’la).
Imam Al-Hafidz
Ibn Hajar Rahimahullah berkata, “Di
antara keutamaan Asiyah istri fir’aun adalah bahwasannya ia memilih dibunuh
seorang raja dan disiksa di dunia atas kenikmatan yang telah ia peroleh. Dan
firasatnya kepada Nabi Musa Alaihis Salam adalah firasat yang benar ketika ia
mengatakan, “(anak ini) menyejukkan pandanganku.” (Fathul Bari:
6/448)
Saat Fir'aun La’natullah
mengganjarnya dengan siksaan yang bertubi-tubi atas keimanannya, Asiyah Radhiyallahu
Anha berdo’a,
رَبِّ ٱبْنِ لِى عِندَكَ بَيْتًا فِى ٱلْجَنَّةِ
"Yaa
Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan
selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum
yang zalim.” (QS At-Tahrim: 11).
Namun, siapa sangka jika wanita itu begitu kuat
menghadapi berbagai siksaan dan ia justru tersenyum setiap kali prajurit Firaun
La’natullah menumpahkan cambuknya ke badannya. Hingga raja pun
terheran-heran melihat tingkah aneh istrinya. Semua itu berkat kuasa Sang Maha
Perkasa yang selalu melindunginya hingga ia kuat untuk menghadapi siksaan
hingga ajal menjemputnya. Ia
diangkat ke sisi-Nya dalam keadaan yang begitu sangat memilukan yaitu dengan
berlumuran darah hasil siksaan yang diterimanya.
Atas keteguhan
keimanannya, Asiyah Radhiyallahu Anha pun menjadi salah satu wanita
mulia yang dijamin masuk surga oleh Allah Subhanahu Wata’ala. Ia telah
menjadi seorang wanita dengan kedudukan sangat mulia. Ia juga merupakan seorang
wanita kuat lagi tegas menentang kezhaliman Fir'aun La’natullah. Hingga Nabi Shollallahu Alaihi Wasallam
pun menyebut-nyebut bahwa Asiyah Radhiyallahu Anha merupakan wanita
paling mulia diantara wanita-wanita lainnya di muka bumi ini.
Demikianlah keutamaan Asiyah Istri Fir’aun, salah satu wanita
yang mendapatkan gelar Radhiyallahu Anhu, orang yang diridhoi
Allah Subhanahu Wata’ala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar