Cari Blog Ini

Selasa, 24 Desember 2019

MEMELIHARA RAHASIA ORANG ISLAM



Dikeluarkan oleh Imam Bukhari dalam kitab al Adab dari Anas[1] Radhiyallahu Anhu, katanya: Pada suatu hari, aku berkhidmat(melayani) kepada Rasulullah Shollallahu Alaihi Wasallam. setelah aku merasa telah selesai berkhidmat kepadanya, aku berkata pada diriku, “Nampaknya Rasulullah Shollallahu Alaihi Wasallam sedang tidur.” Lalu aku pun keluar dari rumahnya, Nampak sekumpulan anak-anak sedang bermain-main. Aku pun berdiri untuk melihat anak-anak itu.


Kemudian Rasulullah Shollallahu Alaihi Wasallam  datang menemui anak-anak itu, lalu memberi salam kepada mereka. Rasulullah Shollallahu Alaihi Wasallam  memanggilku dan menyuruh melaksanakan satu keperluannya seolah-olah rahasia. Karena Tugasku itu membuat aku lupa kembali ke rumah untuk menemui ibuku[2].

Setelah aku pulang, ibuku bertanya, “Mengapa kamu terlambat pulang.”

Aku menjawab, “Rasulullah Shollallahu Alaihi Wasallam  menugaskan aku untuk menyempurnakan suatu keperluan.”

Ibuku bertanya, “Keperluan apa itu?”

Aku berkata, “Ini rahasia Nabi.”

Maka ibuku berkata, “Sekiranya itu rahasia Rasulullah Shollallahu Alaihi Wasallam  hendaknya kamu menjaganya.”

Karena itu aku pun tidak pernah membocorkan atau menceritakan mengenai hal itu kepada siapa pun. Kalau saja ini bukan rahasia, pasti aku akan menceritakannya kepada ibuku.

Dikeluarkan oleh Imam Bukhari juga dalam kitab shahihnya dan Muslim dari Anas Radhiyallahu Anhu  serupa hadits di atas dengan ringkas, sebagaimana terdapat dalam kitab Jami’ul Fawaid.
حَدَّثَنَا أَبُو كَامِلٍ الْجَحْدَرِيُّ فُضَيْلُ بْنُ حُسَيْنٍ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ فِرَاسٍ عَنْ عَامِرٍ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كُنَّ أَزْوَاجُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِنْدَهُ لَمْ يُغَادِرْ مِنْهُنَّ وَاحِدَةً فَأَقْبَلَتْ فَاطِمَةُ تَمْشِي مَا تُخْطِئُ مِشْيَتُهَا مِنْ مِشْيَةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَيْئًا فَلَمَّا رَآهَا رَحَّبَ بِهَا فَقَالَ مَرْحَبًا بِابْنَتِي ثُمَّ أَجْلَسَهَا عَنْ يَمِينِهِ أَوْ عَنْ شِمَالِهِ ثُمَّ سَارَّهَا فَبَكَتْ بُكَاءً شَدِيدًا فَلَمَّا رَأَى جَزَعَهَا سَارَّهَا الثَّانِيَةَ فَضَحِكَتْ فَقُلْتُ لَهَا خَصَّكِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ بَيْنِ نِسَائِهِ بِالسِّرَارِ ثُمَّ أَنْتِ تَبْكِينَ فَلَمَّا قَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَأَلْتُهَا مَا قَالَ لَكِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ مَا كُنْتُ أُفْشِي عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سِرَّهُ قَالَتْ فَلَمَّا تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُلْتُ عَزَمْتُ عَلَيْكِ بِمَا لِي عَلَيْكِ مِنْ الْحَقِّ لَمَا حَدَّثْتِنِي مَا قَالَ لَكِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ أَمَّا الْآنَ فَنَعَمْ أَمَّا حِينَ سَارَّنِي فِي الْمَرَّةِ الْأُولَى فَأَخْبَرَنِي أَنَّ جِبْرِيلَ كَانَ يُعَارِضُهُ الْقُرْآنَ فِي كُلِّ سَنَةٍ مَرَّةً أَوْ مَرَّتَيْنِ وَإِنَّهُ عَارَضَهُ الْآنَ مَرَّتَيْنِ وَإِنِّي لَا أُرَى الْأَجَلَ إِلَّا قَدْ اقْتَرَبَ فَاتَّقِي اللَّهَ وَاصْبِرِي فَإِنَّهُ نِعْمَ السَّلَفُ أَنَا لَكِ قَالَتْ فَبَكَيْتُ بُكَائِي الَّذِي رَأَيْتِ فَلَمَّا رَأَى جَزَعِي سَارَّنِي الثَّانِيَةَ فَقَالَ يَا فَاطِمَةُ أَمَا تَرْضَيْ أَنْ تَكُونِي سَيِّدَةَ نِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ أَوْ سَيِّدَةَ نِسَاءِ هَذِهِ الْأُمَّةِ قَالَتْ فَضَحِكْتُ ضَحِكِي الَّذِي رَأَيْتِ
Ya Fatimah, sesungguhnya Rasulullah telah memberikan keistimewaan kepadamu dgn membisikkan suatu rahasia di hadapan para istri beliau hingga kamu menangis sedih.' Setelah Rasulullah berdiri & berlalu dari tempat itu, saya pun bertanya kepada Fatimah; 'Hai Fatimah, sebenarnya apa yang dikatakan Rasulullah kepadamu dalam bisikan tersebut?
‘Fatimah menjawab: Wahai Ummul mukminin, sungguh saya tak ingin menyebarkan rahasia yang telah dibisikkan Rasulullah kepada saya. Aisyah berkata; 'Setelah Rasulullah meninggal dunia, saya hampiri Fatimah seraya bertanya kepadanya; 'Hai Fatimah, saya hanya ingin menanyakan kepadamu tentang apa yang telah dibisikkan Rasulullah kepadamu yang dulu kamu tak mau menjelaskannya kepada saya.' Fatimah menjawab; 'Wahai Ummul mukminin, sekarang -setelah Rasulullah meninggal dunia- saya akan memberitahukannya kepadamu. Dulu, ketika Rasulullah membisikkan sesuatu kepada saya, untuk yang pertama kali, beliau memberitahukan bahwasanya Jibril dan beliau biasanya bertadarus Al Qur'an satu atau dua kali dalam setiap tahun dan kini beliau bertadarus kepadanya (Jibril) sebanyak dua kali. Sungguh aku (Rasulullah) tahu bahwa ajalku telah dekat. Oleh karena itu, bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah. Sesungguhnya sebaik-baik pendahulumu adalah aku.' Fatimah berkata: 'Mendengar bisikan itu, maka saya pun menangis, seperti yang kamu lihat dulu. Ketika Rasulullah melihat kesedihan saya, maka beliau pun berbisik lagi kepada saya: 'Hai Fatimah, maukah kamu menjadi pemimpin para istri orang-orang mukmin atau sebaik-baiknya wanita umat ini?
Lalu saya pun tertawa seperti yang dulu kamu lihat. (
HR. Muslim No.4487).




[1] Anas Bin Malik Radhiyallahu Anhu merupakan pelayan (pembantu) Rasulullah Shollallahu Alaihi Wasallam
[2] Ibunda Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu adalah Ummu Sulaim Radhiyallahu Anha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar